jump to navigation

Rp 60 Juta untuk Belanja Batik February 23, 2009

Posted by paspitu in Kabar dari teman.
trackback

n1644646946_119450_7714-herman_mega2n1644646946_119447_117-herman_mega

31 Januari 2009
SOLO – Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri membuktikan kecintaannya pada produk lokal, khususnya batik Solo. Usai Rakernas IV PDI-P beberapa hari lalu, capres tersebut memborong produk Batik Semar. Tak tanggung-tanggung, Rp 60 juta dikeluarkan Megawati dan rombongan untuk membeli batik.

Manajer Promosi Batik Semar Herman Priyono mengatakan, usai rakernas yang digelar di The Sunan Hotel, Megawati bersama rombongan menyempatkan diri ke Batik Semar yang ada di Jalan RM Said. Dalam kesempatan tersebut, Mega bersama rombongan belanja batik.

“Khusus di sini, kalau ditotal belanjaan batik Bu Mega dan rombongan rakernas mencapai Rp 60 jutaan. Kalau di tempat yang lain saya tidak tahu,” ujarnya.
Mereka juga antusias melihat produk Batik Semar, khususnya batik yang ada logo partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Bahkan, pengurus DPC Aceh membeli kain Batik Semar yang ada logo PDI-P tersebut untuk seragam pengurus.

Bahkan, ada kabar PT Batik Semar akan mengembangkan pemasaran hingga ke provinsi yang pernah disapu gelombang tsunami tersebut.
 “Kemarin sempat terjadi pembicaraan-pembicaraan antara direktur PT Batik Semar dan pengurus PDI-P Aceh. Ada kemungkinan kami akan mengembangkan jaringan di sana, namun belum tahu kepastiannya.”

Hanya saja, kata dia, untuk mengembangkan pemasaran hingga ke sana pihaknya akan melihat dulu sejauh mana potensi kota tersebut. Sebab, jika dilihat dari sisi keuntungan tidak memungkinkan belum akan dilakukan. “Kalau dari sistim penghitungan masuk, kami bisa membuka cabang di sana,” katanya.

Meningkat 50 Persen 

Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Kampung Wisata Kauman dan Kampoeng Batik Laweyan. Peningkatan penjualan batik selama penyelenggaraan rakernas mencapai 50 persen.

Sebab, sebagian besar peserta rakernas yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara membeli batik untuk suvenir. Khususnya mereka yang berasal dari luar Jawa.

Gunawan Muh Nizar, pemilik Putra Batik Laweyan mengatakan, peningkatan omzet penjualan sudah mulai terjadi sejak pelaksanaan rakernas belum dimulai.

“Batik warna merah yang diburu. Selama rakernas, peningkatan penjualan meninkat hampir 50 persen dari hari biasa,” jelasnya.  (H46-50) 

source:

http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=49689

Comments»

1. nyoto - March 2, 2009

Ibu Mega belanja batik sampe 60 jt, klo saya cukup minta suvenirnya aja dari Batik semar, masak dulur dewe ga di kasih….bung Herman?? hehehe…

2. herman (3B) - March 2, 2009

gampang nek tekan solo kontak aku berses ya toh…..cak cak nyoto…………

3. Meliwati - July 4, 2009

Memang Batik harus kita Lestarikan jangan sempat sisabet Orang lain Pertahankan

nyoto - July 6, 2009

menarik sekali comment mbak Melawati, sebenarnya batik itu boleh2 aja sih diborong abis ama orang luar(pemasukan devisa buat kita) asalkan jangan diborong pembuat + pabriknya. gitu. 🙂

4. herman - July 6, 2009

thx meliwati, atas apresiasinya…………

5. joko pamuji - July 10, 2009

salam kenal buat mbak Meliwati. ini SMP 7 angkatan berapa ya


Leave a reply to herman (3B) Cancel reply